Jumat, 17 Maret 2017

Perbedaan Desain Grafis dan DKV

DESAIN GRAFIS DAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


Penggunaan istilah design atau desain bermula dari gambar teknik arsitektur (gambar potong untuk bangunan) serta di awal perkembangan, istilah desain awalnya masih berbaur dengan seni dan kriya. Di mana, pada dasarnya seni adalah suatu pola pikir untuk membentuk ekpresi murni yang cenderung fokus pada nilai estetis dan pemaknaan secara privasi. Sedangkan desain memiliki pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas fundamental seni dengan tidak hanya menitik-beratkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar industri secara massa, yang memang pada realitanya pengertian desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang teknologi, rekayasa, dll.

APA ITU DESAIN GRAFIS ?
Desain Grafis berasal dari dua kata, Desain dan Grafis. Desain adalah perancangan estetika berdasarkan kreatifitas, dan Grafis adalah ilmu merancang titik atau garis menjadi sebuah bentuk yang berhubungan dengan percetakan. Jadi Desain Grafis adalah ilmu merancang titik dan garis menjadi sebuah bentuk untuk tujuan percetakan yang berlandaskan kreatiftias. 

APA ITU DESAIN KOMUNIKASI VISUAL ?
Desain Komukasi Visual atau biasa disebut dengan DKV berasal dari tiga kata yaitu Desain, Komunikasi dan Visual. Jika dijabarkan maka Desain berkaitan dengan perancangan estetika berdasarkan kreatifitas, Komunikasi adalah ilmu menyampaikan pesan, dan Visual adalah objek yang dapat dilihat. Jadi DKV adalah ilmu mempelajari konsep komunikasi dalam menyampaikan pesan secara visual melalui media yang berlandaskan kreatiftias. 

PERBEDAAN DESAIN GRAFIS DAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL?
Dari pengertian diatas kita dapat simpulkan jika cangkupan DKV itu lebih luas karena desain grafis hanya bersifat dua dimensi yang hasil akhirnya adalah dicetak seperti poster, famplet atau komik. Sedangkan hasil dari DKV adalah poster, famplet, komik, 3D, animasi, video, sampai dengan ilmu periklanan (komunikasi). Dengan kata lain, desain grafis masih dalam cangkupan atau bagian dari DKV.

Dalam Encyclopedia of Graphic Design Designers (Living Stone, 1994: 90) disebutkan, “Graphic design is generic term for the activity of combining typography, illustration, photography and printing for purposes of persuasion, information or instruction.” Artinya, desain grafis adalah proses mengombinasikan tipografi, ilustrasi, fotografi dan cetak untuk tujuan persuasif (mengajak), memberikan informasi atau perintah. 

Pada saat ini karya dari desainer grafis dengan berbagai tingkat kreativitasnya banyak terpampang.Bangun tidur, kamu pasti sudah bisa merasakan aroma desain dalam kamarmu. Desain sprei, poster, interface handphone, bahkan sandal. Masuk ke kamar mandi, beragam logo pun terpampang dengan berebutan mencari perhatian kamu mulai dari pasta gigi, sampo, sikat gigi, sabun mandi, pencukur kumis, hingga pembersih wajah. Berangkat ke kampus, melihat baliho, flyer di jalan, stiker pada belakang angkota, hingga sentuhan grafiti pada bak truk. Akan tetapi walaupun setiap hari mata kita seolah “dipaksa” untuk melihat logo, iklan, brosur, info produk, serta instruksi manual dan lainnya, ada beberapa yang desainnya bagus dan mengesankan. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang menjadi polusi mata karena hanya sekedar dibuat, tanpa konsep yang jelas.
Seorang desainer grafis hendaknya bisa menjembatani ide dari sebuah konsep dengan citra seni, sehingga menghasilkan karya yang tidak hanya berhasil merebut perhatian audiens, namun juga memiliki nilai estetika.



Seperti pada poster ini dibuat tentu bukan tanpa sebab, ada maksud dan tujuan tertentu. Yaitu untuk memberitahukan kepada masyarakat umum bahwa kita harus menjaga lingkungan karna bumi sedang mengalami global warming dan agar masyarakat sadar dan turut serta melakukan upaya mengatasi pemanasan global.

Logo
Logo adalah salah satu contoh desain grafis , Dengan melihat logo saja sangatlah dibutuhkan sebab hal ini akan dapat memberikan pesan bahwa sesungguhnya sebuah logo tidak hanya sebagai identitas suatu perusahaan saja, namun juga harus bisa dibaca (setidaknya secara sederhana) oleh masyarakat / konsumen, mempunyai nilai yang positif, sederhana dan mudah diingat sehingga konsumen akan lebih tertarik pada produk yang kita jual dan itulah yang membuat nilai sebuah logo sangatlah tinggi. 


Contoh Desain Grafis pada Majalah


SUMBER :